Kodenya html nya;

Kamis, 05 April 2018

sejarah selatpanjang

Sejarah Singkat Selatpanjang,Riau ( Indonesia)


Pada awal mulanya, Selatpanjang bernama “Negeri Makmur Kencana Bandar Tebing Tinggi” . Nama itu diberikan oleh Panglima Besar Muda Tengku Bagus Saiyid Thoha, yang
ditugaskan oleh Baginda Sultan Siak ke VII Sultan Assyaidis Syarif Ali Abdul Jalil Syaifuddin Baalawi (yang bertahta tahun 1784–1810) ke pulau Tebing Tinggi untuk membangun sebuah bandar sekaligus menjadikan pulau tebing tinggi sebagai ujung tombak pertahanan untuk melawan kerajaan Sambas (Kalimantan Barat) yang terindikasi bersekutu dengan Belanda yang telah khianati perjanjian setia dan mencuri mahkota Kerajaan Siak.

Waktu semakin berlalu dan Negeri Makmur Kencana Bandar Tebing Tinggi pun semakin maju dan tersohor akan tempat peerdagangan antar Negara saat itu, sehingga banyak pedagang dari luar, terutama dari Cina banyak menetap dan menjadi bagian dari suku asli di bandar tersebut selain dari suku melayu yang sudah mayoritas sebagai suku aslinya.

Dengan ramainya interaksi perdagangan didaerah pesisir Riau inilah menyebabkan pemerintahan Hindia Belanda ikut ambil andil dalam bagian penentuan nama negeri ini berdasarkan catatan sejarah pada masa Sultan Siak yang ke 11 yaitu Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin.

Pada tahun 1880, pemerintahan di Negeri Makmur Kencana Tebing Tinggi dikuasai oleh J.M. Tengkoe Soelong Tjantik Saijet Alwi yang bergelar Tuan Temenggung Marhum Buntut (Kepala Negeri yang bertanggung jawab kepada Sultan Siak). Pada masa pemerintahannya di bandar ini terjadilah polemik dengan pihak Pemerintahan Kolonial Belanda yaitu Konteliur Van Huis mengenai perubahan nama negeri ini, dalam sepihak pemerintahan kolonial Belanda mengubah daerah ini menjadi Selatpanjang, dengan alasan pihak Hindia Belanda melihat ciri – ciri geografisnya yang dikelilingi oleh selat yang panjang.

Namun tidak disetujui oleh J.M. Tengkoe Soelong Tjantik Saijet Alwi selaku pemangku daerah. Akhirnya berdasarkan kesepakatan bersama pada tanggal 4 September 1899, Negeri Makmur Kencana Tebing Tinggi berubah menjadi Negeri Makmur Bandar Tebing Tinggi Selatpanjang. J.M. Tengkoe Soelong Tjantik Saijet Alwi mangkat pada tahun 1908.

Seiring waktu masa diawal Pemerintahan Republik Indonesia, kota selatpanjang dan sekitarnya ini merupakan Wilayah Kewedanan di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian berubah status menjadi Kecamatan Tebing Tinggi. Pada tanggal 19 Desember 2008,daerah selatpanjang dan sekitarnya ini berubah menjadi Kabupaten Kepulauan Meranti memekarkan diri dari Kabupaten Bengkalis dengan ibukota Selatpanjang.

Nah, setelah kita flashback kembali masa lalunya dapat kita simpulkan bahwa memang benar kalau selatpanjang itu Selatnya benar – benar panjang, karena dilihat dari letak geografisnya pulau tebing tinggi ini dikelilingi oleh selat – selat yang panjang, yaitu selat air hitam dan selatpanjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar